Teknisi GIS di Indonesia: Skills, Gaji, dan Peluang Karier

Facebook
Twitter
LinkedIn
Teknisi GIS

Permintaan Tenaga GIS yang Terus Meningkat

Seiring berkembangnya teknologi pemetaan digital dan transformasi digital di berbagai sektor, kebutuhan tenaga kerja Teknisi GIS (Geographic Information System) di Indonesia semakin tinggi. Data terbaru menunjukkan bahwa gaji seorang teknisi atau analis GIS di Indonesia berada pada kisaran Rp 4,7 juta hingga Rp 15 juta per bulan, tergantung pengalaman, lokasi, dan sektor industrinya. Misalnya, data dari Jobstreet menampilkan lowongan untuk GIS Engineer dengan rentang gaji Rp 10–15 juta di Jakarta, sementara Glassdoor mencatat rata-rata kompensasi GIS Specialist di Jakarta sebesar Rp 10,2–11,1 juta per bulan. Angka ini membuktikan bahwa profesi teknisi GIS memiliki daya tarik yang besar di pasar kerja Indonesia.

Bagi perusahaan, job teknisi SIG sangat penting untuk mendukung perencanaan pembangunan, pertambangan, perkebunan, hingga smart city. Sementara bagi individu, karier sebagai teknisi GIS menjadi peluang emas untuk berkembang, terutama dengan dukungan pelatihan dan sertifikasi resmi GIS yang kini tersedia di HSE SkillUp.

Apa Itu Teknisi GIS?

Teknisi GIS adalah tenaga profesional yang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data geospasial menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. Mereka mendukung berbagai proyek mulai dari pembangunan jalan, pemetaan wilayah pertambangan, analisis tata ruang, hingga pemantauan lingkungan.

Sering kali teknisi GIS disamakan dengan Operator GIS. Padahal, teknisi memiliki cakupan kerja yang lebih teknis dan detail, terutama dalam hal pengolahan dan validasi data. Untuk pemahaman lebih lanjut tentang peran Operator Utama GIS, Anda bisa membaca artikel Operator Utama GIS.

Skills GIS di Indonesia: Apa yang Harus Dikuasai?

Agar bisa sukses dalam profesi ini, seorang teknisi GIS perlu menguasai sejumlah keterampilan teknis (hard skills) maupun non-teknis (soft skills). Berikut adalah keterampilan yang paling relevan dengan kebutuhan pasar di Indonesia:

  1. Penguasaan Software GIS: ArcGIS, QGIS, AutoCAD Map, Global Mapper.

  2. GPS & Remote Sensing: Kemampuan membaca, mengumpulkan, dan memvalidasi data lapangan.

  3. Database & Data Management: PostGIS, SQL, manajemen basis data spasial.

  4. Analisis Data Spasial: Pemetaan tematik, overlay, buffering, dan modeling spasial.

  5. Editing & Visualisasi: Membuat peta digital yang akurat dan menarik.

  6. Soft Skills: Komunikasi, problem solving, serta kemampuan bekerja sama dengan tim multidisiplin.

Keterampilan ini menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja Indonesia yang semakin fokus pada integrasi data spasial dengan data bisnis untuk mendukung keputusan strategis.

Unit Kompetensi Wajib untuk Teknisi GIS

Selain keterampilan umum di atas, ada juga unit kompetensi resmi yang tercantum dalam SKKNI No. 172 Tahun 2020 yang wajib dimiliki oleh seorang Teknisi GIS. Unit-unit kompetensi ini menjadi acuan standar dalam uji sertifikasi profesi di Indonesia.

  • M.71IGN00.098.2 – Mengoperasikan Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis

  • M.71IGN00.103.2 – Melakukan Kompilasi Data Geospasial

  • M.71IGN00.186.2 – Mengintegrasikan Data Spasial dengan Data Nonspasial

  • M.71IGN00.187.2 – Melakukan Konversi Antar Format File Penyimpanan Data Geospasial

  • M.71IGN00.188.3 – Mengedit Data Geospasial

  • M.71IGN00.197.2 – Membaca Peta

  • M.71IGN00.249.2 – Melakukan Deteksi Permasalahan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras SIG

  • M.71IGN00.255.2 – Membangun Basis Data Kartografi

  • M.71IGN00.261.2 – Menyajikan Informasi Geospasial Sesuai Template yang Telah Disiapkan oleh Kartografer

Dengan menguasai unit kompetensi ini, teknisi GIS tidak hanya memiliki kemampuan praktis, tetapi juga standar yang diakui secara nasional.

Tanggung Jawab Seorang Teknisi GIS

Dalam praktiknya, teknisi GIS memegang peran vital untuk menjembatani data lapangan dengan kebutuhan strategis perusahaan atau instansi. Beberapa tanggung jawab utama meliputi:

  • Mengumpulkan dan memvalidasi data lapangan menggunakan perangkat GPS.

  • Mengolah data spasial menjadi peta digital.

  • Mengintegrasikan data spasial dengan data non-spasial (misalnya data demografi atau ekonomi).

  • Melakukan analisis spasial untuk mendukung pengambilan keputusan.

  • Menyajikan informasi dalam bentuk peta digital atau laporan visual.

  • Melakukan troubleshooting jika ada masalah software atau hardware GIS.

Permintaan Pasar untuk Job Teknisi SIG di Indonesia

Teknisi GIS

Permintaan terhadap tenaga kerja GIS di Indonesia terus meningkat. Beberapa sektor yang paling banyak membutuhkan teknisi GIS antara lain:

  • Pemerintahan & Tata Ruang Kota: mendukung proyek smart city, tata ruang wilayah, hingga mitigasi bencana.

  • Pertambangan & Energi: pemetaan area eksplorasi, monitoring lingkungan, dan analisis dampak.

  • Pertanian & Perkebunan: precision farming, pemetaan lahan, hingga monitoring produktivitas.

  • Infrastruktur & Transportasi: perencanaan jalan, rel kereta, hingga pemetaan logistik.

  • Lingkungan & Kehutanan: konservasi hutan, pemetaan kawasan rawan bencana, monitoring deforestasi.

Peningkatan ini sejalan dengan tren digitalisasi dan penggunaan data spasial untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Gaji Teknisi GIS di Indonesia

Salah satu daya tarik profesi ini adalah prospek gajinya yang kompetitif. Berikut gambaran rata-rata gaji teknisi GIS di Indonesia berdasarkan level pengalaman:

  • Fresh Graduate / Junior: Rp 4,7 juta – Rp 6 juta per bulan

  • Mid-Level (3–5 tahun pengalaman): Rp 7 juta – Rp 10 juta per bulan

  • Senior / Specialist: Rp 10 juta – Rp 15 juta+ per bulan

Besaran gaji dipengaruhi oleh lokasi kerja (Jakarta cenderung lebih tinggi dibanding kota lain), sektor industri (pertambangan biasanya lebih tinggi), dan kualifikasi (sertifikasi resmi sangat berpengaruh).

Dari Teknisi ke Level yang Lebih Tinggi

Bagi Anda yang baru memulai karier sebagai Teknisi GIS, pengalaman kerja dan sertifikasi resmi akan membuka peluang untuk berkembang ke level yang lebih tinggi, seperti GIS Analyst, Progamer GIS hingga GIS Manager.

Kunci untuk membuka peluang ini adalah mengikuti pelatihan dan sertifikasi resmi yang diakui, seperti yang disediakan oleh Pelatihan dan Sertifikasi GIS (SIG) Resmi di Indonesia.

Mengapa Sertifikasi GIS Itu Penting?

Sertifikasi GIS bukan sekadar formalitas. Ada beberapa manfaat nyata yang bisa dirasakan, baik oleh individu maupun perusahaan:

  • Meningkatkan Daya Saing: teknisi bersertifikat lebih dipercaya perusahaan.

  • Standarisasi Kompetensi: memastikan kemampuan sesuai dengan unit kompetensi nasional.

  • Peluang Karier Lebih Luas: membuka jalan ke posisi yang lebih tinggi dan gaji yang lebih besar.

  • Pengakuan Resmi: sertifikasi diakui oleh lembaga resmi seperti BNSP dan kementerian terkait.

Tingkatkan Karier Anda Bersama HSE SkillUp

Jika Anda tertarik untuk menjadi teknisi GIS profesional atau ingin meningkatkan karier Anda ke level yang lebih tinggi, saatnya mengambil langkah nyata.

Ikuti program Pelatihan dan Sertifikasi GIS (SIG) Resmi di HSE SkillUp. Program ini dirancang untuk membantu Anda menguasai skills teknis, memenuhi unit kompetensi resmi, dan memperoleh sertifikat yang diakui secara nasional.

👉 Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tenaga ahli GIS yang dibutuhkan Indonesia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *