Sertifikasi K3 Resmi
untuk Tenaga Kerja Profesional

Operator Utama GIS

Share:

Operator Utama GIS: Karier Penting di Bidang Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut laporan Geospatial Industry Outlook 2024, permintaan tenaga kerja di bidang GIS global tumbuh lebih dari 13% per tahun, didorong kebutuhan data spasial untuk smart city, energi, hingga mitigasi bencana. Di Indonesia sendiri, program Kebijakan Satu Peta membuat permintaan tenaga ahli GIS termasuk Operator Utama GIS semakin mendesak.

Peran Operator Utama GIS sangat vital karena mereka adalah ujung tombak dalam mengolah, menginput, hingga menyajikan data geospasial. Tanpa dukungan mereka, sistem informasi geografis (SIG) tidak bisa berjalan optimal. Artikel ini akan membahas siapa itu Operator Utama GIS, keterampilan dan kompetensi yang harus dimiliki, hingga peluang kariernya di Indonesia.

Apa Itu Operator Utama GIS?

Operator Utama GIS adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab dalam mengoperasikan perangkat lunak dan perangkat keras SIG, mengolah data spasial, serta memastikan data tersebut bisa digunakan untuk keperluan analisis maupun visualisasi peta.

Secara sederhana, mereka adalah “penghubung” antara data lapangan dengan kebutuhan analisis. Posisi ini berbeda dengan teknisi GIS biasa karena Operator Utama GIS berada pada level yang lebih tinggi, memiliki tanggung jawab lebih luas, dan dituntut memahami standar kompetensi resmi yang berlaku.

Keterampilan dan Pengalaman yang Dibutuhkan

Keterampilan Teknis

Untuk menjadi Operator Utama GIS, ada sejumlah keterampilan teknis yang wajib dikuasai:

  • Penguasaan software GIS populer seperti ArcGIS, QGIS, MapInfo, atau Global Mapper.

  • Kemampuan mengolah data raster (citra satelit, foto udara) dan data vektor (jalan, sungai, batas administrasi).

  • Menggunakan GPS, drone, atau perangkat survei lapangan untuk mengumpulkan data spasial.

  • Analisis spasial seperti buffering, overlay, dan network analysis untuk mendukung keputusan.

Keterampilan Non-Teknis

Selain teknis, keterampilan non-teknis juga tidak kalah penting:

  • Problem solving berbasis data spasial – mampu menyelesaikan persoalan nyata menggunakan peta dan data.

  • Komunikasi visual – menyajikan data dalam bentuk peta yang mudah dipahami stakeholder non-teknis.

  • Kerja tim – berkoordinasi dengan surveyor lapangan, analis GIS, hingga manajemen perusahaan.

Kompetensi Wajib Berdasarkan SKKNI

Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)  Nomor 172 Tahun 2020 (download SKKNI), seorang Operator Utama GIS perlu menguasai unit-unit kompetensi berikut:

  1. J.63OPR00.001.2 – Menggunakan perangkat komputer.

  2. M.71IGN00.098.2 – Mengoperasikan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis.

  3. M.71IGN00.099.3 – Mengonversi data geospasial analog menjadi digital.

  4. M.71IGN00.100.2 – Menginput data hasil pengukuran lapangan.

  5. M.71IGN00.185.2 – Melakukan pemberian sistem koordinat peta.

  6. M.71IGN00.187.2 – Melakukan konversi antar format file penyimpanan data geospasial.

  7. M.71IGN00.188.3 – Mengedit data geospasial.

  8. M.71IGN00.197.2 – Membaca peta.

  9. M.71IGN00.189.2 – Melakukan transformasi sistem koordinat.

Kompetensi ini tidak hanya penting sebagai panduan teknis, tetapi juga menjadi dasar dalam pelatihan dan sertifikasi resmi di Indonesia. Untuk itu, mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi GIS (SIG) Resmi di Indonesia sangat direkomendasikan agar tenaga kerja memiliki pengakuan keahlian yang sah.

Baca juga: 10 Sertifikasi BNSP Paling Dicari HRD – Nomor 1 Wajib Kamu Miliki!

Peran Operator Utama GIS di Indonesia

Sektor Pemerintahan

Dalam pemerintahan, Operator Utama GIS berperan penting dalam:

  • Perencanaan tata kota – memastikan pembangunan sesuai dengan kondisi geospasial.

  • Administrasi wilayah – memetakan batas wilayah, jalan, jembatan, hingga infrastruktur publik.

  • Layanan publik berbasis lokasi – seperti sistem informasi pajak bumi bangunan atau pelayanan berbasis peta.

Sektor Industri

  • Pertambangan – GIS digunakan untuk memetakan lokasi cadangan mineral, memantau area operasi, hingga mengelola dampak lingkungan.

  • Perkebunan – perusahaan kelapa sawit, teh, dan kopi memanfaatkan GIS untuk monitoring produktivitas lahan.

  • Energi & utilitas – pemetaan jaringan listrik, pipa gas, hingga perencanaan rute transportasi.

Mitigasi Bencana & Lingkungan

Indonesia yang rawan bencana membutuhkan Operator Utama GIS untuk:

  • Memetakan daerah rawan gempa, banjir, atau longsor.

  • Menyediakan data spasial untuk tim penanggulangan bencana.

  • Analisis dampak lingkungan untuk mendukung kebijakan konservasi.

Mengapa Operator Utama GIS Dibutuhkan?

Ada beberapa alasan mengapa peran ini semakin strategis:

  1. Lonjakan kebutuhan data spasial – berbagai sektor kini mengandalkan peta digital untuk operasional.

  2. Transformasi digital nasional – program pemerintah seperti One Map Policy (Kebijakan Satu Peta) membutuhkan tenaga GIS kompeten.

  3. Efisiensi dan akurasi – keputusan berbasis data spasial lebih cepat dan tepat.

  4. Daya saing tenaga kerja – sertifikasi GIS meningkatkan nilai individu di pasar kerja, baik di sektor swasta maupun publik.

Jalur Karier Operator Utama GIS

Seorang profesional di bidang GIS biasanya meniti karier melalui tahapan berikut:

  • Entry Level → Operator GIS (junior)

  • Operator Utama GIS → posisi inti dengan tanggung jawab penuh pada pengolahan data

  • Analis GIS → fokus pada interpretasi dan penyusunan rekomendasi kebijakan/strategi

  • Manajer GIS → memimpin tim dan menyusun rencana pengembangan GIS organisasi

Peluang kerja terbuka lebar di sektor publik (pemerintahan, BUMN) maupun swasta (perusahaan tambang, perkebunan, konsultan, startup teknologi).

Bagaimana Menjadi Operator Utama GIS?

Untuk meraih posisi ini, langkah-langkah yang bisa ditempuh antara lain:

  1. Pendidikan formal – jurusan geografi, geodesi, perencanaan wilayah, atau teknik sipil.

  2. Pelatihan singkat – mengikuti kursus GIS dasar hingga lanjutan.

  3. Sertifikasi resmi – menjadi syarat mutlak untuk diakui secara profesional.

  4. Portofolio proyek – membangun pengalaman dengan mengerjakan proyek pemetaan, baik akademis maupun industri.

  5. Networking – bergabung dengan komunitas GIS Indonesia untuk bertukar ilmu dan peluang.

Dengan jalur ini, seseorang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berkembang ke level analis atau manajerial.

Pelatihan dan Sertifikasi Operator Utama GIS di HSE SkillUp

Operator Utama GIS adalah profesi penting yang menjembatani data lapangan dengan analisis spasial untuk berbagai kebutuhan, mulai dari tata kota, industri, hingga mitigasi bencana. Untuk menjadi Operator Utama GIS, seseorang perlu menguasai keterampilan teknis, non-teknis, dan kompetensi resmi sesuai SKKNI.

Di Indonesia, kebutuhan akan tenaga kerja GIS semakin tinggi, seiring meningkatnya transformasi digital dan program pemerintah seperti Kebijakan Satu Peta. Karena itu, mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi GIS (SIG) Resmi di Indonesia adalah langkah terbaik untuk memastikan pengakuan kompetensi sekaligus membuka peluang karier yang lebih luas.

Nah, di sinilah HSE SkillUp hadir sebagai mitra pelatihan terpercaya. Melalui program Pelatihan dan Sertifikasi GIS yang dirancang sesuai SKKNI dan kebutuhan industri, peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga praktik langsung menggunakan perangkat lunak GIS populer. Dengan dukungan instruktur berpengalaman dan materi yang terstruktur, HSE SkillUp membantu peserta meraih sertifikasi resmi sekaligus meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.