Bejana tekan adalah salah satu peralatan penting dalam dunia industri yang berfungsi untuk menampung, memproses, atau mengalirkan fluida bertekanan tinggi.
Dalam berbagai sektor,seperti manufaktur, migas, otomotif, hingga industri makanan bejana tekan memiliki peran vital dalam menjaga kelancaran proses produksi.
Namun, di balik fungsinya yang krusial, bejana tekan juga termasuk peralatan yang berisiko tinggi jika tidak dioperasikan atau dirawat dengan benar. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatur secara ketat penggunaan, pemeriksaan, dan sertifikasi bejana tekan agar memenuhi standar keselamatan kerja.
Artikel ini akan membahas secara ringkas namun menyeluruh tentang:
Apa itu bejana tekan,
Jenis-jenis bejana tekan,
Fungsi dan penerapannya,
Hingga mengapa pengawasan K3 dari Kemnaker sangat penting.
Apa Itu Bejana Tekan?
Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan,
“Bejana tekan adalah bejana yang digunakan untuk menampung, menyimpan, atau mengalirkan gas atau cairan pada tekanan yang berbeda dengan tekanan udara luar.”
Dengan kata lain, bejana tekan adalah wadah tertutup yang dirancang untuk menahan tekanan internal lebih tinggi (atau kadang lebih rendah) dibanding tekanan atmosfer.
Tekanan tinggi inilah yang menimbulkan potensi bahaya jika terjadi kegagalan struktur, kebocoran, atau ledakan.
Contoh Bejana Tekan di Industri
Beberapa contoh umum bejana tekan yang sering digunakan di berbagai sektor:
Tangki udara pada kompresor
Tabung gas LPG atau oksigen
Heat exchanger (penukar panas)
Tangki penyimpanan bahan kimia cair
Hydraulic accumulator (penyimpan tekanan hidrolik)
Jenis-jenis Bejana Tekan
Bejana tekan dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk, fungsi, maupun sifat penggunaannya. Berikut pembagian utama menurut karakteristik umum dan acuan teknis Kemnaker.
1. Bejana Tekan Tetap (Fixed Pressure Vessel)
Bejana tekan jenis ini terpasang permanen di suatu lokasi dan tidak dipindahkan saat beroperasi.
Contohnya: boiler, tangki udara besar, atau reaktor kimia.
Fungsi utama:
Menyimpan gas/cairan bertekanan dalam jumlah besar.
Menjadi bagian integral dari sistem proses industri.
Kelebihan: stabil, kapasitas besar, mudah diinspeksi.
Kelemahan: tidak fleksibel untuk mobilitas.
2. Bejana Tekan Bergerak (Portable Pressure Vessel)
Jenis ini dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Contohnya: tabung gas oksigen medis, tabung LPG, tabung CO₂ pemadam kebakaran.
Fungsi utama:
Menyimpan dan mendistribusikan gas bertekanan dalam skala kecil.
Memudahkan transportasi fluida bertekanan antar lokasi.
Kelebihan: praktis dan fleksibel.
Kelemahan: rawan benturan dan kebocoran, sehingga perlu pengujian rutin.
3. Bejana Tekan Sederhana (Simple Pressure Vessel)
Biasanya terbuat dari logam dengan tekanan relatif rendah.
Contohnya: tangki udara kecil pada kompresor bengkel, tangki hidrolik portable.
Fungsi utama:
Menampung udara bertekanan untuk peralatan sederhana.
Cocok untuk industri kecil atau peralatan bantu.
4. Bejana Tekan Kompleks (Complex or Multi-chamber Vessel)
Bejana ini memiliki struktur dan sistem lebih rumit, seperti beberapa ruang tekanan, sistem pemanas, atau sirkulasi fluida.
Contohnya: reaktor kimia industri, autoclave, heat exchanger multi-tube.
Fungsi utama:
Melakukan proses termodinamika atau kimia bertekanan tinggi.
Digunakan di industri berat, kimia, dan energi.
5. Klasifikasi Berdasarkan Fungsinya
Selain dari bentuk fisik, bejana tekan juga bisa dibagi berdasarkan fungsi operasionalnya:
Bejana Penyimpanan (Storage Vessel) – Menyimpan gas/cairan bertekanan.
Bejana Proses (Process Vessel) – Tempat reaksi atau pemanasan fluida bertekanan.
Bejana Pengangkutan (Transport Vessel) – Untuk distribusi fluida bertekanan dari satu tempat ke tempat lain.
Fungsi dan Aplikasi Bejana Tekan
Bejana tekan digunakan di hampir semua sektor industri modern. Fungsinya tidak hanya sebatas menampung tekanan, tetapi juga mendukung berbagai proses penting.
1. Penyimpanan Fluida Bertekanan
Menampung gas atau cairan yang digunakan dalam sistem produksi, seperti udara tekan, nitrogen, atau LPG.
2. Proses Industri
Dalam reaktor atau autoclave, bejana tekan digunakan untuk reaksi kimia di bawah tekanan tinggi yang mempercepat laju reaksi dan efisiensi produksi.
3. Pengendalian Energi dan Suhu
Bejana tekan berfungsi menjaga kestabilan tekanan dan suhu dalam sistem tertutup—misalnya pada sistem pendingin industri, boiler, dan heat exchanger.
4. Distribusi Fluida Bertekanan
Dalam sistem pipa industri, bejana tekan menjadi titik pengatur tekanan agar aliran fluida tetap stabil.
Data dan Studi Kasus (Kemnaker & Pengawasan K3)
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 – Kemnaker RI,
Kecelakaan kerja akibat kegagalan bejana tekan masih menjadi salah satu kasus yang perlu diawasi ketat karena dapat menimbulkan kerugian besar, baik materi maupun korban jiwa.
Sebagai contoh:
Pada beberapa kasus di industri kecil, ledakan tangki udara kompresor terjadi akibat tekanan melebihi batas aman karena tidak dilakukan pengujian berkala.
Pemeriksaan berkala oleh Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT) terbukti mampu menekan risiko tersebut secara signifikan.
Oleh karena itu, setiap bejana tekan wajib menjalani pemeriksaan, pengujian, dan sertifikasi sesuai standar Kemnaker untuk memastikan kelayakan operasional.
Bejana tekan merupakan komponen penting dalam dunia industri yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan fluida bertekanan. Jenisnya sangat beragam mulai dari bejana tetap, bergerak, sederhana, hingga kompleks dengan fungsi spesifik di setiap sektor industri.
Pemerintah melalui Kemnaker RI telah mengatur secara ketat prosedur pengawasan dan sertifikasi bejana tekan guna memastikan keselamatan kerja.
Maka, bagi siapa pun yang berkecimpung di dunia industri, memahami jenis dan fungsi bejana tekan adalah langkah awal yang sangat penting sebelum mengoperasikannya.
Baca juga:
👉 Panduan Lengkap Sertifikasi Ahli K3 PUBT – Sertifikasi Resmi Kemnaker RI
untuk memahami bagaimana cara menjadi ahli bersertifikat yang berwenang memeriksa dan mengawasi bejana tekan sesuai regulasi resmi.
Tanya Jawab (FAQ)
Bejana tekan adalah wadah tertutup yang menampung gas atau cairan pada tekanan berbeda dari atmosfer. Penggunaannya diatur oleh Permenaker No. 37 Tahun 2016.
Contohnya meliputi boiler, tangki udara, tabung gas LPG, heat exchanger, dan reaktor kimia.
Karena sertifikasi memastikan bejana tekan memenuhi standar keselamatan kerja dan layak dioperasikan tanpa risiko kebocoran atau ledakan.
Pemeriksaan dilakukan oleh Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT) yang memiliki lisensi resmi dari Kemnaker RI.
Setelah dinyatakan lulus, peserta akan memperoleh sertifikat serta Surat Keterangan Penunjukan (SKP). SKP tersebut berlaku selama 3 tahun dan dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.